Selasa, 24 Oktober 2017

BEBERAPA CONTOH SERTIFIKASI NASIONAL



A.   ISO/TS 16949
ISO/TS 16949 adalah system manajemen mutu untuk industry bidang otomotif. Standar dibuat pada tahun 1996 IATF (International Automotive task Force) yaitu lembaga internasional otomotif. Lembaga ini beranggotakan 2 group besar yaitu industry otomotif dan asosiasi perdagangan. Kedua grup besar ini bekerjasama dengan ISO/TC 176 dalam mengembangkan standar yang bersifat sektoral yaitu di industri otomotif yang kemudian diberi nama ISO/TS 16949, yang dikembangkan dari QS-9000, ISO 9000 Series, VDA 6., AVSQ 94, EAQF 94 yang edisi pertamanya di keluarkan pada tahun 1999.
Dengan di kembangkannya ISO/TS 16949 oleh IATF, maka cakupannya pun semakin luas tidak hanya untuk industri mobil Eropa dan Amerika tetapi juga industri mobil di Jepang dan negara lainnya, karena asosiasi perdagangan yang menjadi anggota IATF tidak hanya Amerika (AIAG), Italia (ANFIA), Perancis (FIEV), Inggris (SMMT), Jerman (VDA-QMC), tetapi juga Jepang (JAMA), di mana JAMA merupakan asosiasi dengan jumlah anggota terbanyak diantaranya: Toyota, Mazda, Honda, Suzuki, Daihatsu, Hino, Yamaha, Nissan, Kawasaki,dsb.
The International Automotive Task Force (IATF) yang mewakili para OEM utama berkomitmen untuk memberikan kepastian bahwa ISO/TS 16949 adalah suatu standar sistem manajemen mutu otomotif di masa depan. Standar tersebut dapat digunakan pada setiap organisasi, yaitu pabrikan komponen, perakitan, dan penyedia suku cadang sebagai pemasok keperluan industri otomotif. Revisi terakhir ISO/TS 16949 dirilis pada tahun 2009. Berikut adalah manfaat-manfaat yang diperoleh dari penerapan & sertifikasi ISO/TS 16949:
1.     Pengakuan secara internasional sebagai rekanan (supplier) yang dapat dipercaya karena sertifikasi ini diakui dan diterima oleh seluruh rantai suplai otomotif sebagai tolak ukur industri.
2.  Kepuasan pelanggan melalui pengiriman produk yang secara konsisten memenuhi persyaratan pelanggan.
3.  Mengurangi biaya-biaya untuk memenuhi persyaratan standar teknis dari pelanggan melalui penerapan sistem manajemen tunggal dan mengurangi permintaan audit yang tidak berkaitan.
4.   Mengurangi biaya operasional melalui peningkatan berkesinambungan dari proses-proses yang dilalui yang berakibat pada efisiensi-efisiensi operasional.
5.  Meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan termasuk para karyawan, pelanggan dan rekanan (supplier).
6.  Persyaratan kepatuhan hukum dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh penting pada suatu organisasi dan para pelanggan anda.
7.   Peningkatan terhadap pengendalian manajemen risiko dengan konsistensi secara sungguh-sungguh dan kemampu-telusuran produk dan jasa pelayanan.
8.   Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui.
9.  Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis khususnya spesifikasi pengadaan yang memerlukan sertifikasi sebagai suatu persyaratan sebagai rekanan.
Sertifikasi ISO/TS juga memiliki persyaratan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      persyaratan ISO 9001
2.      persyaratan umum pada TS 16949 untuk seluruh industri otomotif.
3.      persyaratan khusus yang ditentukan oleh pelanggan.
Contoh persyaratan TS 16949 yang bersifat umum :
1.      penanggung jawab kualitas produk
2.      5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke).
3.      predictive maintenance
Contoh persyaratan TS 16949 yang bersifat khusus :
1.      perencanaan pengembangan produk yang diminta Ford, GM atau lainnya.
2.      sistem produksi Toyota, dsb

B.   ISO 19011
ISO 19011:2011 adalah suatu standarisasi yang memberikan panduan untuk mengaudit sistem manajemen, termasuk prinsip-prinsip audit, pengelolaan program audit dan pelaksanaan audit sistem manajemen, serta panduan evaluasi kompetensi individu yang terlibat dalam proses audit, termasuk orang yang mengelola audit program, auditor dan tim audit. ISO 19011: 2011 berlaku untuk semua organisasi yang perlu melakukan audit internal atau eksternal terhadap sistem manajemen atau mengelola program audit. Penerapan ISO 19011: 2011 untuk jenis audit lainnya dimungkinkan, asalkan ada pertimbangan khusus yang diberikan pada kompetensi spesifik yang dibutuhkan.
Mengenai pembahasan secara rinci berikut dengan ulasan ISO 19011 ini dapat dilihat pada:

C.   ISO 9003
Sertifikasi ISO-9003 merupakan sertifikasi atau model jaminan kualitas untuk inspeksi dan tes akhir. Beberapa tes persyratan yang terdapat dalam standar ini sama dengan isi persyaratan dalam sertifikasi ISO-9001 kecuali pengendalian desain, pembelian, pengendalian proses dan pelayanan yang bersifat non aplicate. Sertifikasi seperti ini merupkan standar yang kurang rinci. Standar ini dipergunakan bila kesesuaian terhadap persyaratan yang telah ditetapkan harus dijamin oleh perusahaan hanya pada tahap inspeksi dan tes akhir. Standar ini umumnya dipakai oleh laboratorium pengujian, pusat-pusat kalibrasi, dan distributor alat yang melakukan pemeriksaan dan pengujian produk yang dipasok.
Model ISO 9003 secara garis besar adalah untuk jaminan kualitas dalam pemeriksaan akhir dan pengujian. Model ISO 9003 hanya mencakup pemeriksaan akhir produk jadi, tanpa mempedulikan bagaimana produk diproduksi. Tiga standar (ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003) pada akhirnya digabungkan ke dalam ISO 9001 pada revisi tahun 2000 (ISO 9001: 2000) yang digantikan oleh ISO 9001: 2008.
 
Sumber:
http://www.bikasolusi.co.id/iso-16949-sistem-manajemen-mutu-bagi-industri-otomotif/
http://risbang.ristekdikti.go.id/reviewer/Dir%20Akreditasi%20Lembaga%20Sertifikasi%20BSN%20%28diwakilkan%20oleh%20Bu%20Nurlathifah%29_SNI%20ISO%2019011.pdf
http://the9000store.com/what-are-iso-9000-standards/what-is-iso-9003/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar