Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia
dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari
tahun 1995 sampai 2000. Tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar 1,98 %
per tahun. Di Indonesia, pertumbuhan penduduk yamg tinggi dapat menimbulkan
berbagai masalah kehidupan sosial, antara lain kurangnya lapangan kerja
sehingga menyebabkan banyaknya pengangguran. Selain itu, pertumbuhan penduduk
yang tinggi menyebabkan tidak seimbangnya kebutuhan dengan fasilitas dan jaminan-jaminan
lain yang tersedia. Saat ini penduduk Indonesia berjumlah 220 juta jiwa.dalam
urutan besarnya jumlah pendudu,Indonesia menduduki urutan ke-4 setelah China,
India dan AS. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menimbulkan banyak
masalah. Masalah penduduk atau population problem, merupakan masalah kompleks
dan pemecahannya tidak dapat dilakukan dengan cara satu segi dan secara sesaat
dengan cepat.
Pertambahan
penduduk yang cepat, lepas daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas
pendidikan, cenderung untuk menghambat perkembangan pendidikan. Kekurangan
fasilitas pendidikan menghambat program persamaan/perimbangan antara laki-laki
dan wanita, pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan
miskin.
Pengaruh
daripada dinamika penduduk terhadap pendidikan juga dirasakan pada keluarga.
Penelitian yang dilakukan pada beberapa negara dengan latar belakang budaya
yang berlainan menunjukkan bahwa jika digabungkan dengan kemiskinan, keluarga
dengan jumlah anak banyak dan jarak kehamilan yang dekat, menghambat
perkembangan berfikir anak-anak, berbicara dan kemauannya, di samping kesehatan
dan perkembangan fisiknya. Kesulitan orang tua dalam membiayai anak-anak yang
banyak, lebih mempersulit masalah ini.
Mengingat
negara Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, sehingga untuk
melaksanakan pembangunan dalam segala bidang belum dapat berjalan dengan cepat,
karena kekurangan modal maupun tenaga tenaga ahli/ terdidik. Akibatnya
fasilitas secara kualitatif dalam bidang pendidikan masih terbatas. Oleh karena
itu, masyarakat dalam mencapai pendidikan yang tinggi masih sedikit sekali. Hal
ini disebabkan karena :
1.
kurangnya fasilitas
pendidikan dalam segala tingkatan di seluruh daerah
2.
pendapatan per
kapita penduduk yang masih rendah sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan hidup
primer, dan untuk biaya sekolah.
Hal
lain yang menghambat program persamaan/perimbangan peendidikan itu sendiri
adalah pihak sekolah yang lebih mengutamakan kepentingannya sendiri dengan
lebih mengutamakan golongan “si kaya” daripada “si miskin”. Hal ini jelas
membuat ketimpangan dalam pendidikan dimana yang berlatar belakang keluarga
miskin akan semakin terbelakang dengan tingkat pendidikannya yang rendah. Oleh
karena itu, pertumbuhan penduduk yang tinggi haruslah dibarengi dengan perkembangan
sarana dan prasarana pendidikan yang pesat pula, dan tepat sasaran dimana
merata untuk semua golongan. Pemerintah dalam hal ini sangat berperan karena
sekolah-sekolah negeri bias menjadi satu-satunya alternative harapan bagi
mereka “si miskin” untuk mengenyam pendidikan yang layak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar